Ilmu Sosial Dasar : Klaim Malaysia Terhadap Budaya Indonesia

Nama : Dias Taufik Rahman
Mata Kuliah : Ilmu Sosial Dasar
Kelas : 1IA01
NPM : 52413405

Ilmu Sosial Dasar
Budaya Indonesia yang di klaim Malaysia



Pokok Permasalahan

Rencana pemerintah Malaysia untuk mengklaim Tari Tor-Tor yang berasal dari Sumatera Utara sebagai wariswan budaya milik Negeri Jiran menyita perhatian banyak pihak. Belum jelas alasan dari pihak Malaysia mengapa menyebut Tari Tor Tor sebagai bagian dari budaya mereka, namun yang pasti, kasus klaim atas kebudayaan Indonesia ini bukan yang pertama kali terjadi.Di bawah ini adalah beberapa budaya yang ingin di klaim negara Malaysia yang sudah saya himpun dari berbagai sumber :


   1.Tari Pendet
Tarian khas asal Pulau Dewata tersebut juga tak luput dari klaim Negeri Jiran. Hal itu diketahui ketika dalam sebuah iklan pariwisata “Visit Malaysia” menampilkan cuplikan Tari Pendet. Meskipun begitu, pemerintah Malaysia berkilah bahwa mereka tidak melakukan klaim dan yang terjadi semata-mata hanya kesalah pahaman belaka.

2. Reog Ponorogo

Awal dari klaim ini adalah pada saat website Kementrian Kebudayaan, Kesenian, dan Warisan Malaysia dengan alamat situs http://www.geritage.gov.my memasang gambar Reog Ponorogo dan menyebutnya sebagai tarian asal Malaysia yaitu Tari Barongan.

Komentar menentang pun bermunculan, sampai akhirnya Pemerintah Jawa timur berupaya mendaftarkan Reog Ponorogo untuk mendapatkan hak paten tingkat dunia

Analisa

Menurut analisa saya kenapa hal ini(klaim) dapat terjadi karena kurangnya kecintaan & pengetahuan masyarakat Indonesia terhadap budaya yang telah di wariskan oleh para pendahulunya, bahkan ada orang-orang yang malah tidak tahu budaya yang akan di klaim oleh Malaysia adalah budaya Milik Negaranya sendiri. Malaysia mungkin memanfaatkan keadaan ini untuk mengklaim budaya Indonesia menjadi budaya milik negaranya atau bahasa gaulnya “Ah lu aja ga peduli & bodo amat sama budaya lu yowes mending buat negara gue aja bisa gue manfaatin lebih baik daripada di negara lu, negara asal budaya ini” dan setelah proses klaim terjadi dan sudah banyak orang Indonesia yang sadar akan hal ini, barulah masyarakat kita seperti kebakaran jenggot membela budaya yang dulu “tidak di ketahui” agar tidak di klaim.


Solusi

Solusi yang saya dapatkan atas masalah yang ada di atas adalah dengan cara menumbuhkan rasa cinta budaya Indonesia pada masyarakat, mampu mengemas budaya Indonesia agar dapat lebih menarik lagi untuk di nikmati oleh segala usia, karna banyak remaja Indonesia yang bila di suguhkan dengan atraksi budaya Indonesia komentar yang pertama kali keluar adalah “Ah elah males liat gituan, ga asik”

Serta kesadaran masyarakatnya sendiri yang harus menjaga dan terus melestarikan budaya Indonesia agar selamanya budaya ini milik Indonesia tidak berpindah tangan ke negara lain, agar generasi yang akan datang dapat menikmati betapa indah dan menariknya budaya Indonesia, sampai negara lain menginginkan budaya itu.


First